Cara Menghadapi Ketidakpastian

Berbicara tentang menghadapi ketidakpastian, semua orang mengalaminya. Sudah membuat rencana yang sangat matang, tiba tiba suatu hal terjadi yang mengakibatkan situasi berubah.

  • Semisal kita punya pasangan yang sudah dijalani selama 9 tahun dan berencana akan menikah, eh tiba tiba pasangan “disenggol” orang baru dan dia minta putus. Apakah kita akan pergi mentang si cowo duel, perjuangin si cewe, atau lepaskan.
  • Atau saat kita lulus SMA, orang tua meminta kita untuk memilih apakah ingin kuliah di dalam kota, luar kota, atau luar negeri? Ini berarti apakah ikut kuliah dengan teman kita SMA, merantau di negeri sendiri atau di negeri orang dan belajar bahasanya.

Tentunya semua pilihan diatas punya plus dan minusnya, yang akan kalian pertanggung jawabkan nanti.

Disini, saya punya kiat bagus untuk membantu kalian agar bisa lebih jernih dalam mengambil keputusan dalam menghadapi ketidakpastian.

Saat menghadapi sebuah masalah / kesempatan datang padamu, ada sebuah analisa yang bisa kamu lakukan. Dalam sebuah kertas, buat sebuah tabel dengan 4 kolom.

  • Scenario (Skenario) > Apa yang terjadi
  • Options (Opsi / Pilihan) > Apa yang bisa saya lakukan
  • Risks (Resiko) > Resiko yang bisa terjadi
  • Benefit (Untung) > Keuntungan yang bisa didapatkan

Lebih jelasnya bisa dilihat contoh dibawah.

SkenarioOptions (Opsi)Risks (Resiko)Benefit (Keuntungan)
Saya diangkat menjadi manager perusahaanMenerima– Jam kerja dan tanggung jawab akan semakin banyak, jadi waktu dengan keluarga, diri sendiri
– Serta kumpul bareng teman akan berkurang.
– Penghasilan akan semakin tinggi
– Mendapatkan fasilitas kantor
Menolak– Pemilik perusahaan akan mengangkap kita tidak menghargai keputusannya.
– Potensi karir mandek.
– Kita punya benefit yang salama ini kita miliki seperti waktu bersama keluarga, teman dan diri sendiri.
Nilai ujian tengah semester saya kurang baikMencari dosen untuk klarifikasi– Kita mesti meluangkan waktu untuk membuat janji bertemu dengan dosen.
– Mempersiapkan bahan diskusi untuk argumen kita.
– Kemungkinan akan ada pekerjaan rumah tambahan jika dosen ingin kita paham setelah diskusi.
– Kita mengetahui kesalahan yang kita buat saat ujian.
– Mendapatkan “perhatian” lebih atas usaha kita.
– Bisa mendapatkan informasi dari sumbernya, lebih cepat dibandingkan belajar sendiri.
Belajar kelompok dengan teman untuk diskusi hasil ujian & cara penyelesaiiannya– Makan waktu lebih lama dibandingkan tanya langsung ke dosen.
– Potensi jadi ajang rumpi, dan akhirnya tidak jadi belajar.
– Teman kemungkinan tidak tahu jawaban yang benar.
– Harus buat janji ketemu, ada kemungkinan tidak bisa.
– Bisa lebih dekat dengan teman
– Ilmu bisa lebih cepat masuk karena diskusi bersama karena sepenanggungan
Cuekin saja– Memiliki lebih banyak waktu untuk kita sendiri
– Bisa belajar otodidak
– Jika ada ujian remidi, besar kans untuk mendapatkan nilai rendah.
– kemungkinan untuk tidak paham dengan materi sebelumnya besar.

Biasanya hal diatas lumrah dilakukan di dalam pikiran.

Namun kalau kalian pikirkan kembali saat mengalami masalah, pikiran kalian akan penuh dengan suara suara yang membuatmu tidak bisa berkonsentrasi (tidak bisa berpikir jernih). Dan berpotensi kalian akan mengambil keputusan spontan.

Maka dari itu sangat bagus jika kalian menggunakan kertas untuk menuangkan semua untung rugi dari keputusan yang akan diambil.

Dan setelah menimang nimang untung rugi dari keputusan kalian dalam menghadapi ketidakpastian, pastikan kalian dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kerugian (hal ini disebut managing costs, banyak pengusaha / investor melakukan ini). Apakah itu saat negoisasi dengan pihak lain, atau punya rencana B untuk pencegahan.

Bisa dicoba untuk masalah / kesempatan kalian.

Salam sukses!

Note: Bisa share di komen untuk hasilnya juga. Saya penasaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.