Kebahagiaan dan Penderitaan

Apa yang membuat orang mengalami kebahagiaan dan penderitaan? Bagaimana cara bahagia? Bagaimana cara agar tiak menderita? Kalau anda seperti orang kebanyakan, uang adalah hal pertama yang terlintas dibenak. Kenapa tidak? Punya uang banyak tentu (paling tidak) akan membuat orang bahagia bukan?

Tunggu dulu ferguso.

Dengan uang banyak, seseorang bisa membeli apapun yang dia inginkan. Tapi kenapa ada artis yang meninggal bunuh diri, padahal memiliki uang banyak?

Artis lho, yang kiranya sudah punya semua yang diperlukan orang untuk bahagia. Pengakuan orang, popularitas, prestis, kekayaan, fans, dan keluarga utuh.

Tapi kenapa? Itulah yang menjadi pertanyaan saya.

Begitupun saat menjaawab pertanyaan tentang apa yang membuat seseorang menderita.

Tentunya kekurangan uang, diputus pacar, ditinggal kekasih, abis dijambret, adalah beberapa hal yang bisa membuat seseorang menderita.

Namun ternyata bukan itu juga.

Ada mereka yang mengikhlaskan itu terjadi dan move on. Menganggap yang apa yang terjadi karena kesalahan sendiri, ataupun takdir yang seharusnya terjadi.

Dan setelah melakukan beberapa penelusuran, kebahagiaan dan penderitaan itu berasal dari 2 hal. Pertama, keinginan kalian sendiri dan yang kedua, adalah sudut pandang kalian.

Pertama kali membaca rasanya aneh. Tapi argumennya kira kira seperti ini.

  • Manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya keinginan. Karena semua yang kalian lakukan berasal dari keinginan.
    • kalau lapar – ingin makan,
    • kalau haus – ingin minum,
    • kalau dingin – ingin kehangatan.
    • kalau tidak punya uang – mencari kerja
  • Kalau keinginan sesuai dengan kenyataan, muncullah kebahagiaan.
  • Dan sebaliknya, jika keinginan tidak sesuai dengan kenyataan, terciptalah benih penderitaan.
    • Ingin masuk kuliah ternama tapi nilai tak cukup
    • Ingin mendapatkan pekerjaan dan sudah melamar kesana kesini dan tidak diterima
    • Ingin beli baju baru untuk anak tapi tidak punya uang
    • Ingin anak juara kelas tapi selalu ranking dibawah
  • Disinilah sudut pandang itu masuk. Sudut pandang disini adalah cara melihat suatu keadaan, yang menentukan senang tidaknya kalian.

Contohnya.

  • Guru memarahi kita karena tidak membuat pr, karena kita kemarin asik main game baru.
    • Kita menjadi sebel dan marah ke guru,
    • Wajar guru marah, lain kali saya akan lebih giat untuk mengerjakan PR.
  • Setelah melamar banyak pekerjaan ditolak terus
    • Perusahaannya belagu sekali. Semoga cepet bangkrut.
    • Mungkin saya belum memiliki cukup ilmu / cara komunikasi saya yang belum pas. Setelah ini saya akan menghubungi mereka yang menginterview saya untuk mendapatkan masukan agar interview selanjutnya bisa berjalan lancar.

Dari 2 contoh diatas, sudut pandang memiliki peranan penting atas reaksi otak dan hati kalian terhadap suatu peristiwa. Di satu sisi bisa menyebabkan pesimisme dan kemarahan, dan di sisi lain menimbulkan optimisme dan harapan. Yang keduanya akan melahirkan kebahagiaan dan penderitaan.

Pertanyaannya sekarang, apa keinginanmu?

Note: keinginan itu mirip seperti mimpi dan terus akan menjadi mimpi jika tidak ada action. Jadi pergilah keluar dan take action today!

Bonus Cerita – Mereka yang “Berhasil”

Ada seorang ilmuan yang ingin menciptakan suatu penemuan baru. Setelah mengalami banyak kegagalan (sekitar 10.000 kali), ia akhirnya berhasil dengan penemuannya.

Dalam sebuah kesempatan, ia tidak melihat 10.000 kali itu sebagai kegagalan, melainkan 10.000 cara yang tidak bekerja. 

Ialah Thomas Alfa Edison, penemu bohlam.
Ada seorang pria yang terlahir miskin, dan hampir sebagian besar hidupnya memiliki banyak tantangan.

– Pernah diusir dari rumah beserta keluarga dan harus bekerja membiayai mereka. 
– Tak lama kemudian, ibunya meninggal. 
– Mencoba menekuni bisnis, tapi bisnisnya gagal. 
– Mencoba masuk politik tapi gagal. 
– Kehilangan pekerjaan, dan mencoba masuk sekolah lagi tapi tidak diterima. 
– Meminjam uang ke teman untuk membuat bisnis tapi bisnisnya bangkrut. Dia menghabiskan 17 tahun hidupnya untuk membayar hutang tersebut. 
– Telah bertunangan dan akan menikah, tetapi calon istrinya meninggal. 
– Memiliki depresi akut, dan harus diam di tempat tidur selama 6 bulan. 
– Setelah itu, beberapa kali naik turun dalam politik (kebanyakan kalah). 

Setelah banyak kagagalan itu, saya membayangkan banyak dari kita akan lempar handuk saat mengalami salah satu dari kejadiaan diatas. Namun pria ini, pada akhirnya sukses menjadi salah satu presiden Amerika terbaik. Ialah Abraham Lincoln. 

Referensi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.