Puasa Dalam Hindu

Disini kita akan mengupas apa makna dari puasa, serta kapan saja puasa disarankan untuk dilakukan. Sehingga saat melakukan puasa, ada tujuan yang ingin kalian raih, bukan hanya sekedar menahan lapar.

Sebagian besar dari kalian tahu bahwa puasa, dalam Hindu dilakukan pada saat merayakan Nyepi. Tanpa makan selama sehari penuh. Namun, tak banyak yang tahu makna dari puasa itu sendiri.

Disini kita akan mengupas apa makna dari puasa, serta kapan saja puasa disarankan untuk dilakukan. Sehingga saat melakukan puasa, ada tujuan yang ingin kalian raih, bukan hanya sekedar menahan lapar.

Arti Puasa Dalam Hindu

Puasa adalah kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta. Yang terdiri dari kata Upa (dekat / mendekat) dan Wasa (Tuhan YME). Jika digabung, artinya mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

Disini, puasa bukan berarti…

  • Menahan haus dan lapar
  • Belajar menjadi orang miskin
  • Tidak menghapus dosa / mencari janji surga

Melainkan puasa ditujukan untuk memusatkan pikiran agar lebih bisa mengendalikan hawa nafsu panca indra dan menyerahkan diri sepenuhnya kehadapan Tuhan YME.

Kapan Puasa Dilakukan

Puasa pada dasarnya bisa dilakukan pada hari apapun. Hanya saja, ada waktu tertentu direkomendasikan untuk melakukan puasa. Diantaranya puasa saat…

Wajib:

Tidak Wajib

Puasa dibawah ini tidaklah wajib dan dilakukan atas kemampuan tiap individu yang melaksanakan. Apakah itu dalam bentuk durasi, ataupun pantangan yang dilakukan (tidak makan / tidak minum).

  • Puasa saat piodalan atau hari raya hindu lainnya.

Puasa dalam Hindu dimulai pada fajar (06.00 pagi), sampai fajar selanjutnya.

Yang Dilakukan Saat Puasa

Selain melakukan aktivitas seperti biasa (kecuali Nyepi), beberapa hal berikut dapat dilakukan agar momen puasa lebih bermakna.

  • Sembahyang
  • Melakukan dana punia
  • Semedi / meditasi

Wanita haid tidak diperkenankan melakukan puasa

Membuka & Menutup Puasa

Jika membuat bangunan, kita memiliki prosesi peletakan batu pertama (saat mulai membangun) dan potong pita (saat bangunan selesai). Puasa juga memiliki hal yang sama.

Puasa ada tata caranya juga.

  • Saat memulai puasa (00:00), dianjurkan untuk memanjatkan doa dan (jika memungkinkan) menghaturkan canang sari dan pejati. Ini sebagai bentuk upasaksi dan permohonan agar puasa lancar.
  • Saat menutup puasa (24:00), panjatkan doa sebagai bentuk syukur puasa sudah dilancarkan.

Penting diingat saat menutup puasa. Jangan langsung makan makanan yang keras / dalam jumlah banyak. Bahaya. (Biasanya orang yang lapar, akan langsung melahap makanan didepannya).

Hal ini dikarenakan, selain agar lambung bisa dengan memproses makanan yang masuk dengan lancar, mengunyah makanan (dianjurkan ~30 kali kunyahan) bisa memberi waktu badan untuk mengirim sinyal bahwa kita sudah kenyang ke otak.

Penting diingat untuk yang ingin diet.

Pernah ngga saat kalian kelaparan, kalian biasanya makan berlebihan. Itu karena lambung belum selesai memproses dan mengirim sinyal ke otak, sudah ada makanan baru yang masuk.

Yang perlu dilakukan antara lain:

  • Dimulai dengan air putih
  • Dilanjutkan dengan makan makanan yang lembut (pisang, atau makanan yang sudah dikunyah hingga lembut).

Mantram Saat Berpuasa

Om Trayambakan ya jamahe sugandim pushti wardanam, urwaru kam jwa bandanat, mrityor muksya mamritat,
Om ayu werdi yasa werdi, werdi pradnyan suka sriam, dharma santana werdisyat santute sapta werdayah,
Om yawan meraustitho dewam yawad gangga mahitale candrarko gagane yawat, tawad wa wiyayi bhawet.
Om dirgayuastu tatastu astu,
Om awignamastu tatastu astu,
Om subhamastu tatastu astu,
Om sukham bawantu,
Om sriam bawantu,
Om purnam bawantu,
Om ksama sampurna ya namah,
Om hrang hring sah parama siwa aditya ya namah swaha.

Yang artinya

“Ya, Hyang Widhi, hamba memuja-Mu, hindarkanlah hamba dari perbuatan dosa dan bebaskanlah hamba dari marabahaya dan maut karena hanya kepada-Mu-lah hamba pasrahkan kehidupan ini, tiada yang lain. Semoga Hyang Widhi melimpahkan kebaikan, umur panjang, kepandaian, kesenangan, kebahagiaan, jalan menuju dharma dan perolehan keturunan, semuanya adalah tujuh pertambahan. Selama Iswara bersemayam di puncak Mahameru (selama Gunung Himalaya tegak berdiri), selama Sungai Gangga mengalir di dunia ini, selama matahari dan bulan berada di angkasa, semoga selama itu hamba sujud kepada-Mu, ya Hyang Widhi.” 


Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.