Singapura adalah negara yang kecil. Kalau mau dibandingkan, Bali itu secara daratan 11x lebih besar dari Singapura dan kalau mau keliling singapura, itu makan waktu sekitar 12 jam naik sepeda.
Kecil yo.
Namun kalau dibandingkan, kenapa negara ini bisa menjadi seperti sekarang?
Jawabannya adalah perencanaan visi masa depan dan eksekusinya.
Kalau ditelaah lebih jauh, dulu Singapura adalah bagian dari Malaysia yang berpisah, dan merupakan sebuah pemukiman nelayan.
Kalau dilihat dari sumber daya alam, tidak banyak.
Warga saat itu juga tidak memiliki pendidikan yang bagus.
Lalu apa yang bisa dilakukan?
Adalah sebuah visi dimana Singapura menjadi “penengah” antara bangsa barat dan timur, oleh Lee Kuan Yew.
Jika perusahaan dikedua sisi itu ingin berhubungan dengan sisi yang lainnya, mereka tidak perlu pergi jauh2. Cukup ke Singapura untuk melakukan transaksi.
Untuk memperlancar hal diatas, dibuatlah beberapa kebijakan.
- Investor asing diberikan kemudahan berusaha di Singapura. (saat ini mereka no 2 di dunia)
- Untuk timbal balik kemudahan itu, mereka diminta untuk mempekerjakan orang orang Singapura.
- Dengan orang Singapura bekerja di perusahaan asing, secara tidak langsung akan ada transfer ilmu pengetahuan yang membuat kualitas SDM mereka lebih bagus.
- Jika SDM sudah bagus, tentunya bisa dengan mudah bersaing untuk posisi managerial di perusahaan asing tersebut, dimana akan meningkatkan kualitas hidup si pekerja.
- Dalam prosesnya Singapura juga mempercantik kota mereka, sehingga para expatriat (orang asing) yang datang merasa nyaman.
- Pendidikan pada jaman itu, penguasaan bahasa Inggris adalah keharusan bagi orang Singapura. Mereka juga cakap dalam berbahasa Melayu, Mandarin, ataupun Tamil. Yang memudahkan mereka berkomunkasi.
- Orang tua di Singapura sangat suka membanggakan anaknya dan memberikan yang terbaik untuk pendidikan anaknya, kalau anaknya dapat merah, ada rotan yang menunggu (cerita teman). Apalagi ditambah sulitnya untuk masuk perguruan tinggi disana. Hal ini memacu semangat kompetisi diantara murid, yang berlanjut dimasa dewasa.
- Beliau ingin Singapura terlihat stabil dimata investor. Jika negara banyak demo dan rusuh, siapa yang mau investasi? Makanya di Singapura demonya jarang sekali. kalau ada yang demo, mesti minta ijin dulu. Dan ngelanggar dikit aja langsung diproses. Karena menggangu kepentingan umum.
- Ngomong-ngomong pelanggaran, Singapura itu hukumnya ketat. Jadi yang mau berbuat jahat hati2. Hal ini tentunya membuat rasa aman untuk pekerja yang datang.
- Dalam hal mempercantik kota, siapa yang tidak kenal Marina Bay Sands dan Garden by The Bay? Ikon kota Singapura ini juga mendatangkan banyak turis yang banyak memberikan devisa untuk negara.
Kira – kira seperti itu gambaran besarnya.
Kesimpulannya, Singapura mengundang banyak investor, mereka berbisnis disini, menciptakan banyak peluang kerja, ada transfer ilmu pengetahuan, orang Singapura jadi lebih pintar dan cekatan, sehingga didapatkanlah kehidupan yang lebih baik.
Dan dari Singapura sendiri, memberikan kemudahan berbisnis, lingkungan yang aman, sumber daya manusia yang kompeten, serta infrastruktur yang bagus.
Mungkin ceritanya terdengar bagus, namun itu semua tidak dilalui oleh Lee Kuan Yew dengan jalan yang mulus. Banyak kritik dan penolakan yang dilakukan pada masanya. Namun dengan visinya yang jelas, ia tahu mana yang harus dia kerjakan selama ia belum dipanggil.
Dan hasil yang dia kerjakan sudah terlihat sekarang.
Bagaimana denganmu Indonesia? Semoga visimu saat ini bisa lancar terwujud, dan kritikan… well memang pasti ada.
Note: Berdasarkan pengalaman merantau selama 2 tahun disana. Murni pendapat pribadi. Kalau ada salah info, bisa bagi ya.
karena hukum berjalan.
dan korupsi di hukum mati……….kelar