Seputar Saudara 4 / Kanda 4 / Catur Sanak Sang Pelindung Diri

Mungkin kalian sering mendengar tentang saudara empat / kanda pat / catur sanak, dimana kita perlu memanggil saudara empat saat kita sedang beraktivitas agar memperoleh kelancaran dan keselamatan. Dan saat dijelaskan seperti itu, saya bertanya. Siapa sebenarnya mereka?

Tulisan ini akan menyikap saudara empat lebih jauh.

Saudara Empat, Sang Penjaga

Saudara 4 atau kanda pat / catur sanak disini digambarkan sebagai bagian dari kekuatan Hyang Widhi yang menyertai dan menjaga roh / atman sejak embrio sampai menginggal.

4 saudara ini bisa kalian lihat dengan jelas saat kalian lahir ke dunia (berupa air ketuban darah, plasenta, dan terakhir ari ari), yang kemudian menjadi penjaga spiritual sejak saat itu.

Umat Hindu memiliki kepercayaan bahwa mereka akan menjaga kita di dunia, sejauh kita ingat. Ingat dalam artian dengan mereka menjaga kita (sekala & niskala), kita juga perlu mendekatkan diri dengan mereka (hubungan timbal balik).

Di sisi lain, salah satu dari saudara empat kita “Anggapati”, adalah perwujudan dari Sang Suratma yang tugasnya mencatat semua pengalaman hidup kita dan sejauh mana roh kita terikat dengan hal hal yang berbau keduniawian.

Pembagian Saudara Empat

Berikut adalah pembagian dari saudara empat, nama Bali sekaligus wujudnya saat dalam kandungan.

  1. Anggapati –> Air Ketuban
  2. Prajapati –> Darah
  3. Plasenta –> Banaspati
  4. Ari Ari –> Banaspatiraja

Mendekatkan Diri Dengan Saudara Empat

Ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk mendekatkan diri dengan saudara empat.

  1. Membuat pelangkiran kayu diatas tempat tidur sebagai linggih saudara empat (yang disebut pelangkiran dalam agama Hindu).
  2. Melakukan otonan.
  3. Saat makan, menyisihkan makanan dan dihaturkan.
  4. Saat berdoa, panggil saudara empat untuk menemani.

Note: Untuk cara yang lebih dalam, bisa melihat video berikut

Kesimpulan

Sejatinya konsep saudara empat ini seperti cara kita untuk menghargai “saudara” yang bersama kita saat masih dalam kandungan, yang menjaga kita hingga terlahir kedunia. Dan dengan mendekatkan diri, agar juga menjada kita setelahnya.

Semoga tulisannya bermanfaat.

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.